Etnoastronomi: Serat Ulu di Masyarakat Lampung

Saya pernah mencari kebudayaan di Lampung yang terkait dengan fenomena astronomi. Sedikit sekali referensi yang menyebutkan penemuan ini. Mohon maaf sekali saya lupa menghimpun sumber untuk penemuan saya ini. Saya menulis ini sudah lama dan saya rangkum dari beberapa sumber kemudian saya tulis kembali.

Tulisan ini berhubungan dengan bidang kajian ilmu etnoastronomi. Ngomong-ngomong soal etnoastronomi apakah teman-teman sudah tahu pengertiannya? Nah, pengertian etnoastronomi yang saya ambil dari wikipedia.org bahwa  etnoastronomi merupakan cabang dari antropologi budaya yang mencari bukti keterkaitan suatu kebudayaan masyarakat terhadap fenomena-fenomena astronomis melalui data etnohistoris dan kajian etnografi.

Bagi teman-teman yang menyukai astronomi, mungkin pernah mendengar ya istilah arkeoastronomi, astroarkeologi, sejarah astronomi, dan etnoastronomi. Keempat istilah ini memiliki pengertian yang berbeda-beda ya teman-teman. Arkeoastronomi bisa dibilang sebagai cabang disiplin dari astronomi. Nah, arkeoastronomi memiliki 3 bidang kajian ilmu, yaitu astroarkeologi, sejarah astronomi, dan etnoastronomi. Astroarkeologi berhubungan dengan keterkaitan antara bangunan-bangunan sejarah dengan fenomena astronomi sedangkan sejarah astronomi mempelajari data tertulis terkait dengan benda-benda atau fenomena langit yang menjadi perhatian masyarakat pada masa lampau. Semoga bisa dipahami ya teman-teman perbedaannya.

Baca juga:

Serat Ulu Bukti Berkembangnya Astronomi di Masyarakat Lampung

Dua serat ulu atau naskah kuno yang ditemukan di dekat sungai Musi yang bertuliskan aksara Lampung KaGaNga. Dua serat ulu tersebut ditulis menggunakan aksara Lampung kaganga, yaitu aksara asli masyarakat Lampung. Lembaran tersebut ditulis di lembaran kulit kayu yang berjenis kaghas. Keberadaan dua kaghas ini baru diketahui pada tahun 2010. Kaghas biasanya diwariskan turun temurun dan semua kaghas dimiliki oleh warga Pagaralam yang dari dulu dikenal sebagai daerah pertanian.

Dua serat ulu tersebut mengungkap kemungkinan telah berkembangnya astronomi di masyarakat setempat pada ratusan tahun lalu. Dua serat ulu tersebut berisi petunjuk bercocok tanam sesuai dengan posisi benda-benda langit. Selain itu juga berisi diagram penanggalan dan posisi matahari. Berdasarkan penelitian, dua kaghas itu berisi tentang astronomi dan digunakan untuk keperluan bercocok tanam seperti menentukan waktu dan jenis tanaman yang tepat. Karena di dalamnya terdapat diagram, gambar, dan simbol-simbol dalam ilmu astronomi.

Simbol dan diagram dalam kedua kaghas itu mempunyai banyak kesamaan. Salah satunya berupa diagram lingkaran yang berisi nama-nama bulan Hijriah dengan keterangan berupa simbol. Terdapat pula diagram berbentuk kotak yang menunjukkan berbagai arah sinar matahari. Di dalam serat ulu juga terdapat petunjuk untuk bercocok tanam. Hal yang dimaksud petunjuk bercocok tanam, yaitu terdapat cara mengetahui kapan waktunya bercocok tanam. Nah, hal itu ditandai saat ada rasi tertentu di langit. Rasi tersebut menandakan waktu untuk bercocok tanam telah tiba.

Berikut ini adalah gambar dari serat ulu yang ditemukan di hulu sungai musi dengan aksara kaganga atau aksara Lampung.

Contoh fenomena etnoastronomi
Kaghas


etnoastronomi
Contoh naskah berbahan kertas

Bagikan Artikel

FacebookTwitter

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya. Jika ada koreksi ataupun saran, silahkan tinggalkan komentar di kolom komentar.
EmoticonEmoticon