Teman-teman yang sedang SMA saat ini, mungkin sebagian besar lahir tahun 2000 ke atas yaa. Ketika kalian lahir teknologi sudah mulai berkembang dan seiring waktu pertumbuhan kalian, teknologi pun berkembang pesat. Jika kalian bertanya ke kakek nenek ataupun orang tua kalian ketika masih kecil pasti berbeda sekali kehidupannya. Jika anak-anak sekarang baru lahir sudah melek teknologi berbeda dengan orang zaman dahulu masih belum mengetahui teknologi-teknologi canggih. Perkembangan teknologi ini salah satu tanda adanya globalisasi teman-teman.
Adanya globalisasi di bidang teknologi ini menjadi tantangan bagi orang tua zaman sekarang dalam bidang pekerjaan maupun mendidik anak. Adanya globalisasi ini tentu ada pengaruh negatif, tidak hanya positifnya saja, orang tua sangat berperan penting dalam mengendalikan anak-anaknya agar tidak terjebak dalam pengaruh negatif globalisasi terutama bidang teknologi dan komunikasi. Selain itu, pelajaran di sekolah pun perlu mengajarkan terkait globalisasi ini. Oleh karena itu, saya ingin membagikan materi globalisasi ke teman-teman semuanya. Semoga bermanfaat yaa!
Baca juga: Aspek-Aspek Globalisasi
Sejarah Globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut
globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan
bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam
hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila
ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal
perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang
dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat
(seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena
berkembangnya perusahaan Mc Donald di seluruh pelosok dunia menunjukkan telah
terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan
dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk
jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam,
Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia,
dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga
menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan
budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan
eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis,
Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung
pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan
antarbangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar
perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu,
berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap
difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan
kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan
multinasional di dunia. Di Indonesia misalnya, sejak politik pintu terbuka,
perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport
dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari
Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap
menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan
mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia
runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah
jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara
di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula
dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat
antarnegara pun mulai kabur.
Proses Globalisasi
Perkembangan yang paling menonjol
dalam era globalisasi, antara lain globalisasi informasi seperti berita,
televisi dan bahan siaran. Demikian juga dalam bidang ekonomi (perdagangan),
teknologi, wawasan, perilaku dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Dalam perkembangan
global lainnya (global trends), misalnya dalam bidang kependudukan (migrasi dan
lapangan kerja internasional), gejala lingkungan hidup (pemanasan global), gaya
hidup, serta politik ekonomi seperti munculnya masyarakat ekonomi, wilayah
pertumbuhan lintas negara (APEC, AFTA, SIJORI, dan sebagainya).
Berikut ini beberapa segi
perkembangan bidang kehidupan, terkait dengan proses globalisasi yang mempunyai
dampak luas terhadap masyarakat internasional. Dimulai
ketika Vasco da Gama dan Christopher Columbus dari Eropa 500 tahun lalu untuk
berdagang, namun hal ini menjadi awal munculnya kehendak menguasai wilayah
bangsa lain untuk menghisap kekayaan bangsa lain ( kolonialisme), maka saat
itulah sudah mulai tertanam benih-benih yang namanya Globalisasi. Oleh karena itu globalisasi merupakan
kelanjutan dari kolonialisme. Era
kolonialisme merupakan juga era perkembangan paham kapitalisme di Eropa. Paham kapitalisme dikembangkan oleh Adam
Smith, Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi
dan pendistribusian barang dan jasa.
Ciri-ciri kapitalisme adalah:
- Sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki individu.
- Barang dan jasa diperdagangkan di pasar bebas (free market) yang bersifat kompetitif.
- Modal baik berupa uang atau dalam bentuk kekayaan lainnya diinvestasikan ke berbagai usaha untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
Proses berikutnya dilanjutkan
dengan era pembangunan, yang ditandai dengan penekanan terhadap pertumbuhan
ekonomi nasional yang berpusat pada negara sendiri. Ketika era pembangunan mengalami krisis maka
dunia masuk pada era baru yaitu globalisasi.
Pada era globalisasi ini negara-negara didorong untuk menjadi bagian
dari pertumbuhan ekonomi global. Aktor
utamanya bukan lagi negara sebagai mana di era pembangunan,melainkan
perusahaan-perusahaan transnasional (Trannational Corporations, TNCs) dan
bank-bank transnasional (Transnational Banks, TNBs), Bank Dunia dan IMF
(International Monetary Fund) atau dana moneter internasional, WTO, APEC (Asia
Fasific Economic Cooperation), dll.
Semua proses globalisasi digerakkan oleh ideologi neoliberalisme. Ciri pokok neoliberalisme adalah :
-
Perusahaan swasta bebas dari campur tangan pemerintah ( buruh, harga,
investasi,dll).
- Hentikan subsidi negara kepada rakyat dan
privatisasi perusahaan milik negara.
- Penghapusan ideologi kesejahteraan bersama dan pemilikan bersama karena itu
menghalangi pertumbuhan.
Pandangan Mengenai Proses
Globalisasi ada 3 yaitu :
-
Kaum Skeptis: berpendapat mereka
mengakui bahwa kontak antar bangsa sekarang ini lebih besar di bandingkan
dengan era sebelumnya tetapi tidak cukup terintegrasi untuk membentuk
perekonomian global sebab kegiatan ekonomi dunia terbagi dalam 3 blok
perdagangan dunia seperti ; Uni Eropa, Amerika Utara dan Asi Pasifik. Oleh sebab itu yang terjadi sekarang bukan
globalisasi ekonomi dunia tetapi Regionalisasi perekonomian dunia.
- Kaum Hiperglobalis: berpendapat
bahwa globalisasi adalah gejala yang sangat nyata yang konsekuensinya dapat
dirasakan di hampir semua tempat di dunia.
Masing-masing negara tidak lagi mampu mengontrol perekonomian mereka
karena perkembangan perdagangan dunia yang pesat. Kemampuan para politikus negara sangat
terbatas dalam menangani isu lintas batas sehingga mereka kehilangan tentang
sistem pemerintahan yang ada, sebab kebijakan ekonomi dipegang oleh 3 aktor
ekonomi dunia yaitu, WTO (world Trade Organization), IMF (International Moneter
Fund ) dan World Bank.
- Kaum Transformatif: mengatakan Tatanan
global mengalami perubahan tetapi masih banyak pola lama yang masih
bertahan seperti pemerintah masih tetap
memiliki kekuasaan. Perubahan sekarang
ini tidak hanya terjadi di bidang ekonomi tetapi terjadi juga di bidang
politik, sosial budaya. Globalisasi
bukan proses satu arah tetapi aliran dua arah antara gambar, informasi dan pengaruh. Negara mengadakan
restrukturisasi diri untuk menjawab berbagai organisasi ekonomi dan sosial yang
baru.
1 komentar:
Bagaimana proses globalisasi terjadi?
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya. Jika ada koreksi ataupun saran, silahkan tinggalkan komentar di kolom komentar.
EmoticonEmoticon