Pusat Galaksi Bima Sakti, ada apa di sana?

Halooo teman-teman. Saya sudah sangat lama tidak posting di blog. Berhubung ada waktu menulis dan saya ingin berbagi ilmu dari kuliah, saya ingin posting lagi nihh di blog ini. Kali ini saya ingin berbagi cerita mengenai astronomi. Objek langit yang ingin saya bahas adalah galaksi kita, lebih tepatnya pusat galaksi.

Bumi kita berada di Tata Surya yang berpusat di Matahari. Matahari bersama anggota Tata Surya lainnya mengitari pusat galaksi.
Ada yang tahu, kita berada di galaksi apa? 
Ya! Kita berada di Galaksi Bima Sakti. Galaksi kita berbentuk spiral lho. Kalau dalam bahasa Inggris Bima Sakti artinya Milky Way. Ya, artinya jalur susu, hal ini karena kalau kita melihat lengan galaksi Bima Sakti di langit seperti tumpahan susu dan membentuk jalur susu. Kalau teman-teman ingin melihat lengan Galaksi Bima sakti harus ke tempat yang minim Polusi cahaya yaa dan di waktu yang tepat. Tidak setiap bulan Galaksi Bima Sakti dapat diamati di langit. Sebagai gambarannya Bima Sakti akan terlihat membentang di langit dan penampakkannya seperti ada awan-awan tipis dan banyak bintang. Sangat terlihat sekali seperti ada jalur dan berbeda dengan langit sekitarnya.

Baca juga:

Bumi dan anggota Tata Surya lainnya mengitari Matahari karena Matahari memiliki gaya gravitasi yang kuat. Gaya gravitasi berhubungan dengan massa. Jika massa besar maka gaya gravitasinya besar. Maka, Matahari adalah anggota Tata Surya yang memiliki massa paling besar. Massa Matahari sebesar 1.989 x 10^30 kg. WOW! Besaarr sekalii! Lalu Tata Surya kita kan mengitari pusat galaksi, nah pastinya massa objek di pusat galaksi kita sangatlah besarrrr. Objek apa yaa itu?? Penasaran kan, mari lanjut baca cerita saya!

Baca juga:

Para astronom sangat penasaran dengan objek di pusat galaksi kita, namun sayangnya pada masa itu astronom sulit mengamati daerah pusat galaksi. Pada masa itu astronom mengamati benda langit pada panjang gelombang visual. Pusat galaksi jika diamati pada panjang gelombang visual tidak bisa terlihat apa-apa karena di sekitar pusat galaksi banyak debu dan gas yang menghalangi radiasi panjang gelombang visual dari pusat galaksi sampai ke pengamat di Bumi. Hasil pengamatan pada panjang gelombang visual dapat dilihat pada gambar 1.

Galaksi Bima Sakti
Gambar 1 Citra galaksi Bima Sakti pada panjang gelombang visual. (Sumber: High Energy Astrophysics) 

Pengamatan hanya pada gelombang visual tidaklah cukup. Para astronom perlu mengamati objek-objek langit di panjang gelombang lainnya untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Untuk bisa mengamati di panjang gelombang lain perlu instrumen-instrumen yang cocok untuk mengumpulkan radiasi tersebut. Instrumen disesuaikan dengan karakteristik panjang gelombangnya. Contohnya untuk pengamatan radio, bentuk teleskopnya seperti parabola TV.

Pada awal 1990an, pengamatan pada panjang gelombang inframerah sudah bisa dilakukan. Oleh karena itu, kita bisa mengamati pusat galaksi. Pada gambar 2 kita bisa melihat galaksi Bima Sakti jika diamati di panjang gelombang inframerah. Sangat berbeda bukan dengan gambar 1. Radiasi inframerah dari objek-objek di pusat galaksi dapat sampai ke pengamat di Bumi sehingga kita bisa mengamati radiasinya.
 
Milky Way Galaxy
Gambar 2 Citra galaksi Bima Sakti pada panjang gelombang inframerah. (sumber: High Energy Astrophysics).

Jika kita menilik lebih jauh ke pusat galaksi maka akan kita dapati objek-objek di sekitar pusat galaksi kita. Lihatlah gambar 3. Objek-objek itu adalah bintang-bintang masif yang memiliki angin bintang yang besar. Nama bintang-bintang tersebut diawali dengan IRS. IRS merupakan singkatan dari Infrared Source (sumber inframerah). Pada gambar terdapat tanda + yang bertuliskan Sgr A*. Sgr A* merupakan objek spesial di mana tersimpan dinamika pusat galaksi. Pada daerah yang lebih dekat lagi ke Pusat Galaksi (sekitar 0,13 tahun cahaya atau 8200 SA), terdapat beberapa bintang yang mengorbit Sgr A* dengan sangat dekat. Salah satu bintang (S0-16) mengorbit pusat dengan jarak terdekat hanya sekitar 60 SA dan kecepatan sebesar 9000 km per detik. Dari data ini dan melalui Hukum Kepler, disimpulkan bahwa S0-16 mengorbit pusat dengan massa paling tidak 3 juta massa Matahari. Massa sebesar itu tidak lain menunjukkan bukti kuat bahwa pusat galaksi kita merupakan sebuah lubang hitam supermasif.

    Pusat Galaksi Bima Sakti adalah Lubang Hitam Supermasif      Black hole atau lubang hitam adalah benda di Pusat galaksi kita
Gambar 3  Bintang-bintang di dekat pusat galaksi pada panjang gelombang mid-infrared (gambar atas) dan simulasi orbit bintang-bintang yang lebih dekat lagi ke pusat (gambar bawah). (sumber: A Trip to The Galactic Center).

Wahh, perjalanan cukup panjang yah untuk mengetahui pusat galaksi kita apa. Nah, sekarang sudah tahu yaa kalau di pusat galaksi kita adalah lubang hitam supermasif. Kita bisa mengetahui adanya lubang hitam dari objek-objek sekitar yang mengorbitnya. Lubang hitam tidak memancarkan radiasi sehingga kita hanya bisa mengamatinya melalui objek di sekitarnya.

Sekian dulu ya cerita saya. Semoga saya bisa menulis di blog ini lagi.

Sumber:
Tanner, Angelle. 2003. “A Trip to The Galactic Center”. Sky & Telescope
Longair, Malcom S. 2011. “High Energy Astrophysics”. United Kingdom: Cambridge University Press
Seward, Frederick D. 2010. “Exploring the X-ray Universe”. United Kingdom: Cambridge University Press

Bagikan Artikel

FacebookTwitter

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya. Jika ada koreksi ataupun saran, silahkan tinggalkan komentar di kolom komentar.
EmoticonEmoticon